EVA

Jangan sengaja pergi agar dicari, Jangan sengaja lari agar di kejar. Berjuang tak sebercanda itu

Senin, 12 Juli 2021

REFLEKSI BELAJAR MAQASHID UNTUK KELUARGA ISLAM KONTEMPORER

Sebagai perempuan, anak sulung, mahasiswi, kakak, rasanya belajar maqashid yang diadakan oleh UII dalam program SEKOLA 2021 merupakan suatu hal yang sangat harus disyukuri. Banyak ilmu dan pengetahuan yang benar-benar baru yang saya dapatkan dan semoga juga bisa bermanfaat dan teraplikasikan dengan baik di kehidupan sehari-hari. Mengapa mula-mula saya mengawali dengan menyebutkan sebagian identitas saya di atas untuk pembuka? Karena saya akan mencoba berefleksi dari keempat identitas yang saya sebutkan di atas.

Sebagai perempuan, yang dikemudian hari saya ingin menjadi ibu dan orangtua. Belajar Maqashid saya pikir sebagai dasar atau pengantar yang begitu amat penting. Karena darinya, banyak hal akan dijalankan di kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui Maqashid, yang saya baru tahu ternyata termaktub dengan begitu sangat jelas dalam al-Quran, akan memudahkan seseorang menjalankan agamanya agar selalu selaras dengan kebutuhan yang datang di masa depan. Karena tentunya, pada masa depan, kehidupan tidak akan sama dengan masa sekarang. Namun, Maqashid di sini bisa dijadikan pegangan atau pedoman yang kokoh dan pastinya berguna bagi siapa pun yang mempelajarinya.

Sebagai anak sulung, saya juga secara tidak langsung belajar meniru dari orangtua saya yang akan saya terapkan juga di kehidupan saya kelak. Hanya saja, terkadang tidak semuanya masuk ke dalam koridor agama Islam yang benar, baik dan sesuai. Oleh karena itu, dengan belajar Maqashid ini akan sangat bermanfaat bagi kehidupan saya.

Sebagai mahasiswi, sudah tentu saya akan mendapatkan pengetahuan baru yang pastinya berguna untuk saya sehari-hari dan study saya. Secara halusnya, saya dengan kesempatan berharga ini bisa sedikit lebih mengetahui dibandingkan teman-teman saya yang lain. Bukan bermaksud sombong, tetapi benar adanya jika kita hanya belajar dari teori-teori barat yang cenderung positivistik dan tidak mengindahkan firman Allah sama sekali.

Untuk Maqashid sendiri, sebenarnya saya tidak terlalu asing dan pernah mengetahui sedikit karena pernah belajar Ushul Fiqh dan pernah belajar mengenai Maqashid al-Syariah. Hanya saja, tentunya pada SEKOLA 2021 dibahas lebih spesifik dan pengetahuannya menjadi lebih real. Ustad Ali menjelaskan dengan sangat sabar sekali. Apa yang beliau sampaikan dalam pengantar sangat bagus, dan meskipun saya agak sedikit kesulitan, karena bedanya pengetahuan saya dan beliau, tetapi saya akan berusaha membaca dan menyimak dengan sebaik mungkin. Terima kasih banyak. Rasanya sangat senang sekalu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar