EFEKTIFITAS MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB UNTUK MEMENUHI SKOR IKLA BAGI MAHASISWA DI PUSAT PENGEMBANGAN
BAHASA UIN SUNAN KALIJAGA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Drs. Syamsuddin Asyrofi, M.M.
Anditya Zahrani Firdaus
Eva Syarifatul Jamilah
Nurul Hidayah
Nadhifatul Nasuha
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan yang signifikan di
berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya
maupun pendidikan. Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya
penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor tersebut
adalah media pembelajaran yang perlu dikuasai oleh guru, sehingga mereka dapat
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara efektif dan efisien. Hasil penelitian telah
memperlihatkan bahwa media telah menunjukkan keunggulannya membantu para guru
dan staf pengajar dalam penyampaian pesan pembelajaran dengan lebih cepat dan
mudah di tangkap oleh siswa.
Dunia pendidikan saat ini tidak
luput dari teknologi modern, walaupun masih sangat minim, tapi paling tidak di
setiap kelas, sudah mulai menggunakan OHP. Penggunaan alat-alat modern memang
seharusnya sudah suatu jenis Kesimpulan merapkan dalam dunia pendidikan, sudah
tidak saatnya guru mengajar dikelas hanya dengan bantuan papan tulis dan spidol
(kapur). Dengan perkembagan teknologi pada saat ini, seorang guru harus bisa
mempergunakan alat teknologi sebagai alat media yang efektif, sehingga dengan
berkembangnya teknologi pendidikan tersebut menjadikan proses pendidikan dapat
belajar lebih efektif dan efisien.
Upaya pengembangan dalamproses
belajar mengajar yang lebih variatif, maka dalam proses pembelajaran perlu
adanya model pembelajaran. Adapun yang diterapkan di Pusat Pengembangan Bahasa
UIN Sunan Kalijaga adalah memakai media audio.
Media audio memang bukan barang baru
dalam pandangan umum, akan tetapi dunia pendidikan khususnya di Indonesia, hal
ini masih dirasa asing. Yang dimaksud dengan Media Audio (media dengar) adalah
alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui pendengaran saja.
Media audio menurut Sadiman (2005:
49) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk
lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan)
maupun non verbal.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai
(2003: 129) Media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar
mengajar.
Media
audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
a.
Hanya mengandalkan suara
(indera pendengaran)
b.
Personal
c.
Cenderung satu arah
d.
Mampu menggugah
imajinasi.
Kaitannya dengan audio sebagai media
pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media audio pembelajaran merupakan sarana
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi
pembelajaran melalui suara-suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat
perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan
menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Begitu juga dengan bahasa Arab.
Bahasa arab yang merupakan salah satu kekayaan bahasa yang telah Tuhan
ciptakan, dipaparkan dalam Wikipedia.org bahwa bahasa Arab adalah salah satu
bahasa Semintik Tengah yang termasuk dalam rumpun bahasa Semintik dan
berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami.
Menurut Laurel (2001: 33) kecerdasan
siswa dibagi kedalam tujuh macam, yaitu kecerdasan visual, verbal/linguistik,
musik, kinestetis, logis/matematis, interpersonal, dan intrapersonal. Salah
satu kecerdasan yang kami soroti adalah kecerdasan dibidang verbal/linguistik
yang sangat umum dijumpai dan sangat dibutuhkan.
Sejalan dengan itu, UIN Sunan Kalijaga sangat peduli
terhadap Perkembangan Bahasa, maka dari tahun 2008, UIN Sunan Kalijaga membuat
suatu program bagi mahasiswa baru untuk mengembangkan kemampuan berbahasa asing
(Arab-Inggris) dan membantu mahasiswa untuk mencapai skor TOEFL dan TOAFL/IKLA.
Media audio sangat membantu Pusat
Pengembangan Bahasa (P2B) UIN Sunan Kalijaga dalam menjalankan fungsinya.
Dengan alasan itu, kami mengangkat tema ”Efektifitas media audio dalam pembelajaran bahasa Arab untuk mencapai skor
IKLA bagi mahasiswa di pusat pengembangan bahasa di UIN Sunan Kalijaga”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1.
Apa pengertian Media
Pembelajaran dan Klasifikasi-klasifikasinya?
2.
Apakah Pusat Pengembangan
Bahasa sudah efektif dalam meningkatkan skor IKLA/TOEC di UIN Sunan Kalijaga?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
Pengertian Media Pembelajaran dan Klasifikasi-klasifikasinya.
2.
Untuk mengetahui apakah
P2B sudagh efektif dalam meningkatkan skor IKLA/TOEC di UIN Sunan Kalijaga.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media
Pembelajaran Audio
Kata media berasal dari bahasa Latin medius
yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara (wasaail) atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan.[1]
Gerlach dan Ely (1971) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang menbuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sedangkan
menurut Rossi dan Breidle (1966), tentang media pembelajaran yaitu seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai
untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan
sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam
radio dan televisi kalau
digunakan dan diprogram untuk pendidikan, maka merupakan media pembelajaran.
Berikut
ini adalah klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan
tergantung dari sudut mana melihatnya.
1.
Dilihat dari sifatnya,
media dapat dibagi ke dalam:
a.
Media auditif, yaitu
media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur
suara, seperti radio dan rekaman suara.
b.
Media visual, yaitu media
yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke
dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan
berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
c.
Media audivisual, yaitu
jenis benda yang selain mengandung unsur suara dan mengandung unsur gambar yang
dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan
lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih bik dan lebih menarik,
sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.[2]
2.
Dilihat dari cara atau
teknik pemakainnya, media dapat dibagi ke dalam:
a.
Media yang diproyeksikan,
seperti film,slide, film strip, trnsparansi, dan lain sebagainya. Jenis media
yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector
untuk memproyeksikan film slide, Over Head Projector (OHP) untuk
memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka
media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b.
Media yang tidak
diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya.[3]
Audio
merupakan suara atau bunyi yang dihasilkan dari getaran suatu benda agar dapat
ditangkap manusia. Menurut Sadiman (2005:49), media audio adalah media yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
yang akan disampaikan dengan bentuk lambang-lambang audit, mau itu bentuk
verbar atau dengan bentuk non-verbal. Media audio untuk pembelajaran yaitu
media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif, pita suara atau
piringan suara yang dapat merangsang pikiran dan perasaan pendengar pendengar
sehingga terjadi proses belajar. Media ini bersifat auditif, sehingga lebih
cocok untuk mencapai tujuan yang bersifat kognitif berupa data dan fakta.
Dengan sifatnya yang auditif, maka media ini sangat berhubungan erat dengan
radio, alat perekam, pita magnetik, piringan hitam dan juga laboratorium
bahasa.
Beberapa kelebihan yang dapat diambil
dengan menggunakan media ini di antaranya:
a.
Dengan menggunakan alat
perekam, program audio dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan
pendengar/pemakai. Misalnya, pemakaian audio belajar bahasa Arab yang
pemakaiannya dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja.
b.
Media audio dapat melatih
siswa untuk mengembangkan daya imajinasi yang abstrak.
c.
Media audio dapat
merangsang partisipasi aktif para pendengar, misalnya sambil mendengar siaran,
siswa dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lain yang menunjang terhadap
pencapaian tujuan.
d.
Program audio dapat
mengunggah rasa ingin tahu siswa tentang sesuatu sehingga dapat merangsang
kreativitas.
e.
Media audio dapat
menanamkan nilai-nilai dan sikap positif terhadap para pendengar yang sulit
dicapai dengan media lain.
f.
Media audio dapat
menyajikan laporan-laporan yang aktual dan orisinal yang sulit dengan
menggunakan media lain.
g.
Program audio dapat mengatasi batasan waktu serta jangkauannya
yang sangat luas.
Di
samping beberapa kelebihannya diatas, media audio juga memiliki kelemahan,
antara lain:
a.
Sifat kamunikasinya satu
arah (one way communication). Dengan demikian, sulit bagi pendengar
untuk mendiskusikan hal-hal yang sulit dipahami. Untuk mengurangi kelemahan
tersebut bisa diatasi dengan menggunakan telepon.
b.
Media audio yang lebih
banyak menggunakan suara dan bahasa verbal, hanya mungkin dapat dipahami oleh
pendengar yang mempunyai tingkat
penguasaan kata dan bahasa yang baik.
c.
Media audio hanya akan
mampu melayani secara baik untuk mereka yang sudah mampu berfikir abstrak.
d.
Penyajian materi melalui
media audio dapat menimbulkan verbalisme bagi pendengar.
e.
Media audio yang
menggunakan program siaran radio, biasanya dilaksanakan serempak dan terpusat,
sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan.[4]
B.
Kefektifan Pembelajaran
Audio di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektifitas berasal dari kata, efektif yang
berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesamaannya, manfaatnya, dapat
membawa hasil, berhasil guna, mulai berlaku)[5]
dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat
yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu
usaha atau tindakan, dalam hal ini efektifitas dapat dilihat dari tercapai
tidaknya tujuan intruksional khusus yang telah direncanakan. Metode
pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan intruksionalnya tercapai.
Pusat
Pengembangan Bahasa adalah sebuah badan yang dibentuk untuk merancang dan
memantau perkembangan kebahasaan. Sebagian lainnya menyebutkan sebagai sebuah
lembaga kebahasaan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa asing
(Bahasa Arab, Inggris dll). Dalam perjalanananya pusat bahasa berperan penting
dalam pengembangan bahasa di berbagai komunitas mulai dari tingkat sekolah,
universitas, dan instasi-instasi lainnya.
Bahasa memiliki fungsi
umum sebagai alat komunikasi sosial, dan fungsi khusus terdiri dari fungsi
emotif, referensial, puitik, fatik, dan metalingual.[6] Fungsi
yang bermacam-macam tersebut merupakan fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan sosial manusia, hal tersebut mendorong para akademisi, pendidik dan
orang-orang yang peduli dan mencintai bahasa perlunya membuat dan mendirikan
sebuah lembaga yang khusus menangani masalah kebahasaan, mewadahi semua orang
yang berminat mengembangkan kemampuan berbahasanya.
Dewasa
ini lembaga yang khusus menangani kebahasaan sudah berkembang di lingkungan
akademik, hampir di setiap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sudah
memiliki lembaga kebahasaan tersebut, meski dengan nama yang berbeda-beda
Di Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga sendiri lembaga tersebut bernama Pusat Pengembangan
Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan Pusat
Bahasa atau Balai Bahasa.
Adapun Visi dan Misi dari
Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga adalah, “Pusat Pengembangan Bahasa
Unggul dan Terkemuka dalam Penelitian Pengajaran, Pembelajaran dan Pelayanan
Bahasa”.
Untuk mencapai Visi tersebut
maka Pusat Pengembangan Bahasa merumuskan beberapa misi sebagai berikut:
1. Menjadi pusat penelitian, pengajaran, pembelajaran,
dan pelayanan bahasa.
2. Mengembangkan kajian kebahasaan, sosial dan budaya
yang baik.
3. Mendorong terwujudnya pelayanan bahasa yang baik.
4. Menjalin dan mengembangkan kemitraan dengan
pihak/lembaga lain.
Sebagai sebuah lembaga
yang memiliki peran penting dalam pengembangan dan peningkatan bahasa di UIN
Sunan Kalijaga, Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memiliki
berbagai kegiatan dan program pembelajaran bahasa yang disediakan khususnya
untuk para civitas akademika dan masyarakat luas pada umumnya. Beberapa
kegiatan dan program tersebut adalah:
- Menyelenggarakan Program Sentralisasi Pembelajaran Bahasa Arab dan Inggris
bagi semua mahasiswa baru mulai tahun akademik 2008/2009.
- Menyelenggarakan tes IKLA/TOAFL secara reguler
- Menyelenggarakn tes TOEC/TOEFL secara reguler
- Menyediakan kesempatan kepada civitas akademika untuk memanfaatkan
laboratorium bahasa dan self acces language learning center.[7]
Masalah dalam pengajaran bahasa terutama berkaitan
dengan peningkatan keberhasilan belajar siswa dalam bahasa yang dipelajari,
bahasa target, sedang masalah tes kebahasaan antara lain tentang bagaimana
mengungkap hasil belajar yang mencerminkan kemampuan siswa yang mendekati
sebenarnya. Namun tes kebahasaan yang dimaksudkan dalam penulisan ini adalah
tes kebahasaan dalam kaitannya dengan kemampuan kabahasaan seseorang tanpa
terkait dengan pembelajaran sebelumnya. Dalam bahasa Inggris tes-tes tersebut
diantaranya TOEFL, TOEC, IELTS, dll. Sedangkan dalam bahasa arab terdapat ALPT,
di UIN Sunan Kalijaga tes tersebut bernama TOAFL/IKLA.
TOAFL/IKLA‟ merupakan tes bahasa Arab yang diadakan
oleh setiap negara yang statusnya bahwa bahasa Arab sebagai bahasa asing. Ujian
ini diadakan guna mereview mahasiswa dan mahasiswi dalam menguasai pengetahuan
kebahasaan, khususnya bahasa Arab. Di UIN Sunan Kalijaga tes tersebut umumnya
dilakukan menjelang semester akhir, dimana mahasiswa telah menyelesaikan
matakuliahnya pada jumlah SKS tertentu sebagai salah satu syarat memenuhi
kelengkapan munaqasyah5. Panitia pelaksanaannya diatur oleh pihak Pusat
Pengembangan Bahasa, setelah mahasiswa mendaftar dan membayar segala
administrasinya.
Dalam praktiknya tes IKLA‟/TOAFL tersebut menjadi hal
yang menakutkan bagi sebagian mahasiswa. Pengembangan dan peningkatan bahasa
Arab melalui kegiatan-kegiatan dan program-program yang telah disediakan Pusat
Bahasa tersebut yang seharusnya dapat berperan sebagai sarana untuk
memepersiapkan tes IKLA‟/TOAFL dirasa masih belum memenuhi bekal bagi sebagaian
mahasiswa untuk menghadapi tes tersebut. Apalagi mahasiswa terdiri dari
berbagai latar belakang sekolah yang sebagian sudah familiar dengan bahasa arab
dan sebagian lainnya sama sekali asing dengan bahasa tersebut.
Program Sentralisasi Pembelajaran Bahasa Arab
merupakan program pembelajaran bahasa Arab terpadu di mana pembelajaran bahasa
Arab pada mahasiswa semester I atau II dari semua Fakultas di UIN Sunan
Kalijaga diselenggarakan secara terpadu di Pusat Pengambangan Bahasa.[8] Program ini merupakan program utama dalam
pengembangan dan peningkatan bahasa arab di pusat bahasa UIN Sunan Kalijaga,
selain itu terdapat juga program dan kegiatan lainnya yang di sunnahkan bagi
mahasiswa seperti penyediaan laboratorium bahasa dan self acces language
learning center, program Sentralisasi Pembelajaran Bahasa Arab adalah
satu-satunya program pembelajaran bahasa arab yang di wajibkan untuk mahasiswa.
Berikut kami lampirkan silabus dari materi pembelaran
yang ada di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga:
SILABUS DAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
BUKU AL-HAWI FI ISTI’DAD IKHTIBAR KAFA’AH AL-LUGHAH
AL-ARABIYAH
Institusi : Pusat Pengembangan Bahasa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Nama Kegiatan :
Pelatihan Peningkatan Kemampuan Berbahasa Arab Mahasiswa
Jumlah Pertemuan : 14
Semester : Genap TA. 2016/2017
Diskripsi Mata
Kuliah
|
Pembelajara Bahasa Arab ini terdiri atas 12 daras. Setiap daras terdiri
dari pembahasan-pembahasan pokok, yaitu: Hiwar atau Nash, Mufradat, Ta’birat
wa Asalib, Qawa’id, Adawat Rabith, dan Tadribat. Selain pembahasan pokok
tersebut, seiap bab terdiri dari 1 materi tambahan (suplemen) yaitu:
mahfuzat, baik dari ayat al-Qur’an, Hadits, al-Aqwal, Hikam wa Amsal.
Pembelajaran di setiap daras diharapkan bisa dimulai dengan mengajak
mahasiswa untuk mempraktekkan bahasa Arab sehari-hari yang disajikan dalam
tema-tema ringan dn bervariasi. Selanjutnya mahasiswa diperkenalkan kosa kata
baru, gramatika (qawaid) yang disistematikan agar mahasiswa mempunyai modal
dasar untuk membaca dan memahami teks
arab yang ada pada setiap daras-nya.
|
Standar
Kompetensi
|
Mahasiswa
menguasai empat keterampilan berbahasa arab (maharat, al-arba’ah) dengan
presentase: istima’ (20%), kalam (20%), qira’ah 950%), dan kitabah (10%).
Mahasiswa
mampu membaca dan memahami teks Arab yang disajikan dalam setiap daras.
|
Pertemuan I
Kompetensi
|
Memahami secara garis besar isi perkuliahan yang akan
dilalui. Membaca, memahami dan mempraktekkan teks hiwar berjudul menyepakati
aturan pembelajaran.
Membaca,
memahami dan mempraktekkan teks hiwar berjudul “at-taaruf” yang mengandung kata-kata
tunjuk (isyarah)
|
Indikator
|
Mahasiswa
dapat memahami garis besar isi perkuliahan dan menyepakati aturan
pembelajaran.
Mahasiswa
dapat mampu mendemonstrasikan hiwar dan ta’birat yang sajikan.
Mahasiswa
bisa memperkenalkan diri menggunakan bahasa Arab.
Mahasiswa
mampu mempraktekkan penggunaan kata tunjuk dengan benar.
|
Materi
|
Pengantar
(apersepsi, kontrak belajar, penjelasan silabus/SAP).
Hiwar
dengan tema At=ta’aruf, ta’birat , dan isim isyarah.
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Ceramah dan Tanya Jawab mahasiswa dengan dosen terkait
rencana pembelajaran bahasa Arab.
Mahasiswa
mendengarkan dan mendemonstrasikan hiwar.
Pengajar
menjelaskan penggunaan kata tunjuk (isim isyarah).
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Silabi
dan SAP
Modul
Daras 1
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan II
Kompetensi
|
-
Memahami pembagia
kalimat dalam bahasa Arab dan aplikasinya dlam contoh-contoh sederhana.
-
Memahami pembagian
fi’il dalam bahasa Arab dan aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana.
-
Memahami penggunaan
adawatu rabthi “lakin, wa lakin, dan wa” dan aplikasinya dalam contoh-contoh
sederhana.
-
Mahasiswa mampu
mendemonstrasikan hiwar “al-Usrah” dan ta’birat dengan lahjah dan intonasi
yag baik, memahami arti kosakata baru.
|
Indikator
|
Mahasiswa
bisa membedakan harf, isim, dan fi’il
Mahasiswa
mampu membedakan isim berdasarkan jenisnya.
Mahasiswa
mengetahui pembagian fi’il dari segi waktunya.
Mahasiswa
mengetahui penggunaan adawatu rabthi “lakin, wa lakin, dan wa” dan
aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana.
Mahasiswa
mampu mendemonstrasikan hiwar “al-Usrah” dengan lahjah dan intonasi yang
baik.
|
Materi
|
Kaidah
tentang pembagian kalimah dan pembagian isim berdasarkan jenisnya.
Kaidah
tentang pembagian kata kerja dari segi waktunya.
Adawatu
rabthi’ “lakin, wa lakin, dan wa”.
Hiwar tentang “al-Usrah” tarkib dan mufradat.
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Mahasiswa berpasang-pasangan mempraktekkan hiwar Game bermain peran.
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras II
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan III
Kompetensi
|
Memahami
kaidah jumlah ismiyah dalam bahasa Arab dan aplikasinya dalam contoh-contoh
sederhana.
Mahasiswa
mampu mendemonstrasikan hiwar “al-Bahs ‘anil Fashl” dan ta’birat dengan
lahjah dan intonasi yang baik, memahami kosakata baru.
Memahami
pengguaan adawatu rabthi “kadzalika dan aidhon” dan aplikasinya dalam
contoh-contoh sederhana, dan fiil mujarrad.
|
Indikator
|
Mahasiswa
mengetahui kaidah jumlah ismiyah dalam bahasa Arab dan aplikasinya dalam
contoh-contoh sederhana.
Mahaasiswa
mampu memperkenalkan perlengkapan sekolah/kelas menggunakan bahasa Arab
sederhana.
Memahami
arti kosakata baru.
Mahasiswa
mampu mendemonstrasikan hiwar “al-Bahs ‘anil Fashl” dengan lahjah dan
intonasi yang baik.
Mahasiswa
mengetahui penggunaan adawatu rabthi “kadzalika dan aidhon” dan fiil
mujarrad, serta aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
|
Materi
|
Kaidah
tentang pembaigian kata kerja dari segi waktunya
Adawati
rabthi “kadzalika dan aidhon.
Fiil mujarrad.
Hiwar tentang al-Bahs ‘anil Fashl”, tarkib dan
mufradat.
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Diskusi Tanya
Jawab
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras III
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan Tulisan
|
Pertemuan IV
Kompetensi
|
Memahami kaidah
adad wa ma’dud 20-1 dalam bahasa arab dan alikasinya dalam contoh-contoh
sederhana.
Memahami
penggunaan adaatu rathi “ wa dan tsumma” dan aplikasinya dalam contoh-contoh
sederhana, dan fiil mazid bi harfin.
Mahasiswa mampu
mendemonstrasikan hiwar “Qomish” dan ta’birat dengan lahjah dan intonasi yang
baik, memhami arti kosakata baru berkitan dengan pakaian
|
Indikator
|
Mahasiswa
mengetahui kaidah adad wa ma’dud dari 20-1 dalam bahasa Arab dan aplikasinya
dala, contoh-contoh sederhana.
Mahasiswa
mengetahui penggunaan adawatu rabthi “wad an tsumma” dan fiil mazid bi
harfin, serta aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
Mahasiswa mampu
medemonstrasikan hiwar “Qomish” dan ta’ birat dengan lahjah dan intonasi yang
baik, memahami arti kosakata baru berkaitan dengan pakaian.
Mahasiswa mampu
memerkenalkan perlengkapan (pakaian) dn sifat-sifatnya dengan menggunakan
bahasa Arab sederhana.
Mampu mengetahui
arti kosakata baru tentang pakaian.
|
Materi
|
Kaidah adad wa
ma’dud 20-1
Adawatu rabthi
‘wa dan tsumma” dan fiil mujarrad
Fiil mazid bi
harfin
Hiwar tentang
“Qomish”, tarkib dan mufradat.
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Pembelajaran
menggunakan game /permainan, Tanya Jawab, qira’ah jahriyyah
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras IV
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan V
Kompetensi
|
Memahami kaidah
na’t man’ut dan Idhofah dalam bahasa arab dan aplikasinya dalam contoh-contoh
sederhana.
Memahami
penggunaan adawatun rabthi ‘wa lihadzha’ dan aplikasinya dalam contoh-contoh
sederhana, dan fiil mazid bi harfin.
Mahasiswa mampu
memahami teks hiwar ‘al-Mudarrisah’ dan ta’birat dengan lahjah dan intonasi
yang baik, memahami arti kosakata baru berkaitan dengan “wazaif lil
muta’alimin”, sifat al-Muwazifiin, dan mufradat al-Af’al.
|
Indikator
|
Mahasiswa
mengetahui kaidah na’t man’ut, dan idhofah dalam bahasa arab dan aplikasinya
dalam contoh-contoh sederhana.
Mahasiswa
mengetahui penggunaan adawatu rabthi “wa lihadzha” dan fiil mazid bi harfin,
serta aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
|
Materi
|
Kaidah na’t
man’ut dan idhofah
Adawatu rabthi
“wa lihadza”
Hiwar tentang
“al-Mudarrisah”, tarkib dan mufradat
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Bermain peran
dan permainan
Tanya jawab
Qira’ah
Penjelasan dosen
menggunakan media slide tentang penggunaan na’t man’ut wa idhofah
|
Waktu
|
120 Menit
|
Rujukan
|
Modul daras V
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan VI
Kompetensi
|
Memahami kaidah
fiil dan pembagiannya, perubahan pada fiil madi dalam bahasa Arab dan
aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana.
Memahami
penggunaan adawatu rabthi “Lianna, Liannahu (haa), kay, tsumma” berikut
aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana, dan fiil mazid bi harfi
Mahasiswa mampu
memahami teks “al-Jami’ah” dan Ta’birat dengan lahjah dan intonasi yang baik,
memhami arti kosa kata baru berkaitan dengan al-Jami’ah/al-Muassasaat.
Mampu mengetahui
arti kosa kata baru tentang al-Jami’ah/al-Muassasaat dan penggunaan dalam
kalimat
|
Indikator
|
|
Materi
|
Kaidah fiil dan
pembagiannya, perubahan pada fiil madhi
Adawatu rabthi
“lianna, liannahu (haa), kay, tsumma”
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Mahasiswa
berpasang-pasang mengeskplor semua pengetahuan mereka tentang pembagian fiil,
analisis teks, bercerita kembali, latihan.
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras VI
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan VII
Kompetensi
|
Memahami kaidah
fiil mudhari dalam bahasa arab dan aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
Memahami
penggunaan adawatu rabthi “Zalika Lianna” dan aplikasinya dalam contoh-contoh
sederhana, dan fiil mazid biharfaini.
Mahasiswa mampu
memahami teks “al-Faqr” dan ta’birat dengan lahjah dan intonasi yang baik,
memahami arti kosakata baru berkaitan dengan ‘al-Faqr’
|
Indikator
|
Mahasiswa
mengetahui kaidah fiil mudhari dalam bahasa arab dan aplikasinya dalam
contoh-contoh sederhana
Mahasiswa
mengetahui penggunaan adawatu rabthi “Zalika Lianna” dan fiil mazid bi
harfaeni serta aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana.
Mahasiswa mampu
memahami teks “al-Faqr” dan ta’birat degan lahjah dan intonasi yang baik,
memahami arti kosa kata yang berkaitan dengan al-Faqr
Mampu mengetahui
arti kosa kata yang baru tantang al-Jamiah al-Muassasaat dan penggunaannya
dalam kalimat
|
Materi
|
Fiil mudhari,
fiil mazid bi harfaeni, dan adawatu rabthi “Zalika Lianna”
Teks tentang
al-Faqr tarakib dan mufradat
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Bermain peran,
Qiraah, bercerita kembali, permainan
Penjelasaan
dosen menggunakan media slide tentang bentuk dan penggunaan fiil mudhori,
fiil mazid bi harfaini, dan adawatu rabthi “zalika lianna”
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras VII
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
tulisan
|
Pertemuan VIII
Kompetensi
|
Mahasiswa mampu
memahami teks ‘at-Tafaul’ dan ta’birat dengan lahjah dan intonasi yang baik,
memahami arti kosakata kata kerja baru berkaitan dengan judul ‘at-Tafaul’
Memahami kaidah
fiil tsulasi mujarrad dan fil tsulasi mazid dalama bahasa Arab dan
aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
|
Indikator
|
Mahasiswa mampu
memahami teks ‘at-Tafaul’ dan ta’birat dengan lahjah dan intonasi yang baik,
memahami kosakata kata kerja baru yang berkaitan dengan judul teks
Mampu mengetahui
arti kosakata baru dan penggunaannya dalam kalimat
Mahasiswa
mengetahui kaidah fiil tsulasy mujarrad dan tsulasy mazid dalam bahasa Arab
dan aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
Mahasiswa
mengetahui penggunaan adawatu rabthi ‘tsumma, aw, am, idz, idza, fa idza,
idzan’ berikut aplikasinya dalam kalimat sempurna
|
Materi
|
Teks tentang
‘at-Tafaul’, tarakib dan mufradat
Fiil tsulasy
mujarrad dan fiil tsulasy mazid
Adawatu rabthi
‘tsumma, aw am, idz, idza, fa idza, idzan’
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Pembelajaran
menggunakan permainan, tanya jawab, qiraah, analisis teks bacaan
Penjelasan
menggunakan mode slide tentang bentuk dan penggunaan fiil tsulasy mujarrad,
fiil tsulasy mazid, dan adawatu rabthi ‘tsumma, aw am, idz, idza, fa idza,
idzan’
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras VIII
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan IX
Kompetensi
|
Mahasiswa mampu
memahami teks ‘al-Allaj al-Manaah wa adh-Dhohak’ dan ta’birat dengan lahjah
dan intonasi yang baik, memahami arti kosakata baru berkaitan dengan
‘al-Allaj al-Manaah wa adh-Dhohak’ serta penggunaanya dalam kalimat.
Memahami kaidah
nashb wa jzm al-Fi’il al-Mudlari dalam bahasa arab dan aplikasinya dalam
contoh-contoh sederhana
Memahami
penggunaan adawatu rabthi ‘lakin, bal, innam’ dan aplikasinya dalam kalimat.
|
Indikator
|
Mahasiswa mampu
memahami teks ‘al-Allaj al-Manaah wa adh-Dhohak’ dan ta’birat dengan lahjah
dan intonasi yang baik, memahami arti kosakata baru berkaitan dengan
‘al-Allaj al-Manaah wa adh-Dhohak’ serta penggunaanya dalam kalimat.
Memahami kaidah
nashb wa jzm al-Fi’il al-Mudlari dalam bahasa arab dan aplikasinya dalam
contoh-contoh sederhana
Memahami
penggunaan ‘adawatu rabthi ‘lakin, bal, innam’ dan aplikasinya dalam kalimat.
|
Materi
|
Teks tentang ‘al-Allaj
al-Manaah wa adh-Dhohak’, tarakib dan mufradat
Nashb wa jzm
al-Fi’il al-Mudlari
Adawatu rabthi
‘lakin, bal, innam’
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Qira’ah
Jahriyyah, Tanya jawab, bercerita kembali, analisis teks, bermain peran,
penggunaan slide
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras IX
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan X
Kompetensi
|
Mampu membaca
dengan benar serta memahami teks bacaan yang berjudul ‘ar-Rawabith
al-Usariyyah’
Mampu
mengungkapkan ta’birat wa asalib mufidah
Menggunakan
kosakata baru dalam kalimat
|
Indikator
|
Mahasiswa mampu
membaca teks dengan bacaan yang berjudul ‘ar-Rawabith al-Usariyyah’
Mahasiswa dapat
menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri apa yang telah dibaca dari teks
tersebut
Mahasiswa maampu
menyusun kalimat dengan mufradat teks
|
Materi
|
Teks bacaan yang
berjudul ‘ar-Rawabith al-Usariyyah’, qiraah, mufradat jadidah, tarakib wa
asalib
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Dosen
menjelaskan makna mufradat beserta bacaannya, tanya jawab, mengungkapkan
kembali dan menerjemahkan teks
Dosen
menjelaskan penggunaan tarakib wa asalib
Mahasiswa
mengungkapkan kembali tarakib wa asalib dan membentuk kalimat dengan mufradat
jadalah
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul dasar X
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan XI
Kompetensi
|
Memahami kaidah al-Fi’lul
Majhul dalam bahasa arab dan aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
Memahami
penggunaan adawatu rabthi ‘li, kay, hatta, min ajli, kailaa’ dan aplikasinya
dalam kalimat sempurna
Mahasiswa mampu
memahami teks ‘Masyakil Iqtishadiyyah al-Batholah’ dan ta’birat dengan lahjah
dan intonasi yang baik, memahami arti kosakata baru berkaitan dengan
‘Masyakil Iqtishadiyyah al-Batholah’serta penggunaaanya dalam kalimat
|
Indikator
|
Memahami kaidah
al-Fi’lul Majhul dalam bahasa arab dan aplikasinya dalam contoh-contoh
sederhana
Memahami
penggunaan adawatu rabthi ‘li, kay, hatta, min ajli, kailaa’ dan aplikasinya
dalam kalimat sempurna
Mahasiswa mampu
memahami teks ‘Masyakil Iqtishadiyyah al-Batholah’ dan ta’birat dengan lahjah
dan intonasi yang baik, memahami arti kosakata baru berkaitan dengan
‘Masyakil Iqtishadiyyah al-Batholah’serta penggunaaanya dalam kalimat
Mampu mengetahui
arti kosakata baru tentang ‘al-Illaj al-Mana’ah wa adh-Dhohak’ dan
penggunaannya dalam kalimat
|
Materi
|
Al-Fi’il
al-Majhul
Adawatu rabthi
‘li, kay, hatta, min ajli, kailaa’
Teks tentang
‘Masyakil Iqtishadiyyah al-Batholah’, tarakib dan mufradat
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Penjelasan
menggunakan slide tentang bentuk dan penggunaan al-Fi’il al-Majhul dan Adawtu
rabthi ‘li, kay, hatta, min ajli, kailaa’, qiraah, tanya jawab, bercerita
kembali, analisis teks
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras XI
|
Penilaian
|
Teks Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan XII
Kompetensi
|
Memahami kaidah
Maf’ul bih, macam-macamnya, dan ta’addud maf’ul bih dalam bahasa arab dan
aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
Memahami
penggunaan adawatu rabthi ‘wa ‘ala hadzha, wa ‘ala dzalika, wa natijatah
lihadza, wa natijatah lidzalika’ dan aplikasinya dalam kalimat
|
Indikator
|
Mahasiswa
mengetahui Maf’ul bih, macam-macamnya, dan ta’addud maf’ul bih dalam bahasa
arab dan aplikasinya dalam contoh-contoh sederhana
Mahasiswa
mengetahui adawatu rabthi ‘wa ‘ala hadzha, wa ‘ala dzalika, wa natijatah
lihadza, wa natijatah lidzalika’ dan aplikasinya dalam kalimat
|
Materi
|
Maf’ul bih, macam-macamnya
dan dan ta’addud maf’ul bih
Adawatu rabthi
‘wa ‘ala hadzha, wa ‘ala dzalika, wa natijatah lihadza, wa natijatah
lidzalika’
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Pemanfaatan
media slide, diskusi, menemukan adawatu rathbi dalam teks dan mempraktekannya
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras XIII
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan
Tulisan
|
Pertemuan XIII
Kompetensi
|
Mampu membaca
dengan benar dan mengartikan teks bacaan ‘al-Khat al-Arabiy’
Mampu
menggunakan ta’birat
Mampu
menggunakan mufradat dan membentuk kalimat dengan kosakta tersebut
Memahami
gramatika tentang jumlah fi’liyah beserta variasinya
|
Indikator
|
Mahasiswa mampu
membaca dengan benar dan mengartikan teks bacaan ‘al-Khat al-Arabiy’
Mahasiswa mampu
menggunakan mufradat yang terkait dengan bacaan dalam menyusun jumlah
fi’liyah
Bisa
menganalisis teks dan menemukan jumlah fi’liyah dalam bacaan
Mahasiswa mampu
memahami kaidah jumlah fi’liyah beserta variasinya
Mahasiswa bisa
menyusun kalimat dengan susunan fiil, fa’il dan maf’ul bih
|
Materi
|
Teks bacaan
berjudul ‘al-Khat al-Arabiy’, ta’birat dan mufradat, serta kaidah jumlah
fi’liyah
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Qira’ah, belajar
kelompok, pertanyaan seputar mufradat, serta pembahasan teks bacaan
|
Waktu
|
120 menit
|
Rujukan
|
Modul daras XIII
|
Penilaian
|
Tes Lisan dan Tulisan
|
Pertemuan XIV
Pos Test
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan perkembagan teknologi pada saat ini, seorang guru harus bisa
mempergunakan alat teknologi sebagai alat media yang efektif, sehingga dengan
berkembangnya teknologi pendidikan tersebut menjadikan proses pendidikan dapat
belajar lebih efektif dan efisien.
Jadi, upaya
pengembangan dalam proses belajar mengajar yang lebih variatif, maka dalam
proses pembelajaran perlu adanya model pembelajaran. Adapun yang diterapkan di
Pusat Pengembangan Bahasa UIN Sunan Kalijaga adalah memakai media pembelajaran
audio.
Media pembelajaran
yaitu seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai
untuk tujuan pendidikan,
seperti radio, televisi,
buku, dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini yang
berjudul "Efektivitas Media
Audio dalam Pembelajaran
Bahasa Arab untuk Mencapai Skor IKLA
bagi Mahasiswa di Pusat Pengembangan Bahasa di UIN Sunan Kali Jaga" ini
berkonsentrasi pada sudut pandang media pembelajaran auditif,
yaitu media yang hanya
dapat didengar saja, atau yang
hanya memiliki unsur suara, seperti
radio, rekaman, dan sebagainya.
Adapun teknik atau
cara pemakaiannya yaitu menjadi media yang diproyeksikan dan media yang tidak
diproyeksikan. Media yang diproyeksikan adalah media yang memerlukan alat untuk
penampilannya, seperti OHP (Over Head Projector).Sedangkan media yang tidak
diproyeksikan tidak.
Sehingga media
pembelajaran yang bersift auditif ini lebih cocok untuk mencapai tujuan yang bersifat kognitif, berupa data dan fakta. Namun, media pembelajaran auditif memiliki
kekurangan di samping memiliki kelebihan,
tergantungbadan penyelenggara pusat bahasa memakai media apa yang akan
digunakan.
Efektifitas di
sini adalah untuk melihat tercapai
tidaknya tujuan instruksional khusus yang telahdirencanakan. Maka dari
itu UIN Sunan Kali Jaga menyelengarkan pusat pengembangan bahasa sebagai badan yang merancang dan memantau
perkembangan bahasa dan fasilitas mahasiswa yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa asing (bahasa Arab,
Inggris, dan lain-lain). Dan
media pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan intruksionalnya tercapai.
B.
Saran
Dengan didirikannya pusat pengembangan bahasa diUIN Sunan Kalijaga
ini agar dapat di manfaatkan semaksimal mungkin oleh mahasiswa dalam
mengembangkan kemampuan berbahasa asing dalam mencapai skor IKLA. Maka dalam
mekanisme penyelenggaraannya untuk terus menerus mengadakanevaluasi bagi pusat
pengembangan bahasa.
DAFTAR
PUSTAKA
AzharArsyad, Media Pembelajaran, ed.
Revisi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013), hlm. 3
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka:1996) hal 250
Majid, Nur Kholis 2011 “Hubungan Persepsi Mahasiswa
tentang kompetensi dosen natiq- al-lughah dengan motivasi belajar bahasa arab
pada mahasiswa semester II di pusat bahasa, budaya, dan Agama UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tahun akademik 2010/2011”
Soeparno, Dasar-dasar Linguistik Umum,
(Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 2002) hal. 5.
WinaSanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 211.
[5]Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka:1996) hal 250.
[7]Majid, Nur Kholis 2011 “Hubungan Persepsi Mahasiswa
tentang kompetensi dosen natiq- al-lughah dengan motivasi belajar bahasa arab
pada mahasiswa semester II di pusat bahasa, budaya, dan Agama UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tahun akademik 2010/2011”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar