PADA TANGGAL 16 DESEMBER 2015
saya belajaar matakuliah Ushul Fiqih karena memang itu adalah mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa/i di semester awal di UIN Sunan Kalijaga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
pada hari itu, hari rabu, dosen yang mengajar adalah Drs. Ahmad Rodli.
sosok lelaki yang saya kagumi untuk masalah keilmuan dan keagamaan, dai juga adalah sosok dosen yang easy going dan sangat dekat dengan para mahasiswa nya. jadi sangat banyak mahasiswa/i, dosen dan bahkan Staff di FITK ini. selain diapun merupakan KAJUR atau Kepala Jurusan di Jurusan yang saya ambil, yaitu Pendidikan Bahasa Arab.
beliau mengajar matakuliah ushul fiqih dan Tauhid. dua pokok yang di dalam agama islam itu selalu hangat untuk diperbincangkan dan akan selalu menjdai pembahasan yang hangat bagi siapapun. baik bagi orang yang menguasai di bidangnya atau seorang ahli, ataupun orang yang sama sekali tidak tahu menahu tentang agama.
hari itu, beliau memberikan materi kuliah tentang takdir.
saya langsung tertarik pada materi tentang takdir itu, karena bagaimanapun Kadang kita tidak mengerrti arti takdir itu apa dan bagaimana.
pak rodli berkata bahwa mengapa percaya pada takdir merupakan sebagian dari iman?
karena takdir orang itu berbeda-beda dan harus diterima dengan apa adanya karena itu semua datang dari Allah.
takdir juga memberikan ukuran, orang yang diberi ukuran harus dicocokkan dengan orang tersebut.
memahami takdir tidak boleh memaksakan orang lain untuk memahami kita secara otoriter, karena takdir orang itu berbeda-beda.
berbica tentang takdir juga, takdir itu tidak bisa berlaku mutlak/tanpa batas. dan maksimalmya adalah takdir kita, jika kita bisa melakukan hal tersebut di atas kekuasaan dan kemampuan kita, maka itu bukan takdir kamu.
ingat! ikhtiar itu wajib tetapi keberhasilan itu tidak wajib. ini adalah tulisan yang ada dalam kitab jauharut tauhid.
nah kita akan berbicara tentang pernikahan dan jatuh cinta.
menurut sudjiwo tejo, menikah itu NASIB dan Mencintai itu TAKDIR.
ya, nasib seseorang tidak ada yang tahu tetapi bisa diusahakan.
tetapi dengan takdir, meskipun bisa di usahakan tetapi ada batasnya. ingat kau bukan seorang dewa yang bisa melakukan sesuatu dengan keinginanmu.
salam Persahabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar